Falsafah Kurniandiko mempunyai tujuan hidup yang selaras dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1.mensyukuri segala sesuatu yang dimiliki sekalipun hanya sedikit
2.memiliki kekayaan hati yang luas
3.dapat menempatkan diri sebagai fitrah umat manusia di muka bumi
Makna kata Kurniandiko artinya anugerah yang dipuja dengan datangnya cahaya dari sang pencipta untuk didayagunakan sebagai potensi yang dimiliki yang merupakan fitrah kehidupan yang harus di laksanakan demi kebaikan umat bersama.
Ajaran ini menselaraskan kita pada kehidupan nyata sehari-hari.Kita di ciptakan berada di muka bumi ini tentunya harus dapat belajar memahami manusia.Intinya bahwa hidup ini tidak lepas dari kemampuan,kemauan,dan nasib.Dan sebenarnya bahwa kemampuan,kemauan dan nasib itu memang tidak bisa diterjemahkan secara linear ataupun dilakukan simplikasi alias penyederhanan,lantaran harus dilandasi oleh upaya dan ihktiar yang tiada henti,namun sebagian yang lain adalah misteri yang hanya diketahui oleh Tuhan Sang Maha Pencipta.Tri Hita Karana merupakan trilogi konsep hidup dimana Tuhan, manusia dan alam berdiri di masing-masing sudut sebagai unsur mutlak terselenggaranya denyut nadi alam raya. Dunia semesta dibagi menjadi tiga lapis alam. Pertama alam Parahyangan, alam malakut di mana Tuhan bersinggasana. Kedua alam Pawongan, alam manusia dimana manusia melangsungkan hidupnya pada dimensi jasmani maupun rohaninya. Alam ketiga adalah alam Pelemahan, alam semesta raya di bawah derajat manusia, seperti dunia tumbuhan, binatang, atau pendek kata merupakan lingkungan hidup.
Terselenggaranya keselarasan dan keharmonisan hidup manusia sebenarnya mutlak merupakan keselarasan dari ketiga dimensi alam tersebut. Manusia harus taat dan patuh terhadap aturan dan hukum alam yang telah digariskan kepadanya melalui ajaran agama yang telah diturunkan oleh Tuhan. Agama berasal dari bahasa Sansekerta a-gama, a berarti tidak dan gama berarti kacau. Jadi agama mempunyai makna sebagai instrumen atau metodologi untuk mengatur segala segi kehidupan manusia agar tidak terjadi kekacauan dalam kehidupan dan sebaliknya keselarasan, ketentraman dan kedamaian hidup dapat dicapai.
Dilanggarnya norma dan aturan agama yang telah digariskan Tuhan akan berakibat terjadinya degradasi moral manusia yang akan menjadikan manusia menurutkan hawa nafsu untuk memenuhi segala hasrat hidupnya tanpa memperdulikan kaidah norma hidup, sehingga akan menimbulkan berbagai masalah sosial dan lingkungan hidup. Lingkungan hidup akan dieksploitasi dengan semena-mena tanpa memperhitungkan tata kelola lingkungan sehingga terjadi kemerosotan daya dukung lingkungan terhadap manusia, dan akibatnya akan timbul bencana dimana-mana sebagai balas dendam alam terhadap manusia
1.mensyukuri segala sesuatu yang dimiliki sekalipun hanya sedikit
2.memiliki kekayaan hati yang luas
3.dapat menempatkan diri sebagai fitrah umat manusia di muka bumi
Makna kata Kurniandiko artinya anugerah yang dipuja dengan datangnya cahaya dari sang pencipta untuk didayagunakan sebagai potensi yang dimiliki yang merupakan fitrah kehidupan yang harus di laksanakan demi kebaikan umat bersama.
Ajaran ini menselaraskan kita pada kehidupan nyata sehari-hari.Kita di ciptakan berada di muka bumi ini tentunya harus dapat belajar memahami manusia.Intinya bahwa hidup ini tidak lepas dari kemampuan,kemauan,dan nasib.Dan sebenarnya bahwa kemampuan,kemauan dan nasib itu memang tidak bisa diterjemahkan secara linear ataupun dilakukan simplikasi alias penyederhanan,lantaran harus dilandasi oleh upaya dan ihktiar yang tiada henti,namun sebagian yang lain adalah misteri yang hanya diketahui oleh Tuhan Sang Maha Pencipta.Tri Hita Karana merupakan trilogi konsep hidup dimana Tuhan, manusia dan alam berdiri di masing-masing sudut sebagai unsur mutlak terselenggaranya denyut nadi alam raya. Dunia semesta dibagi menjadi tiga lapis alam. Pertama alam Parahyangan, alam malakut di mana Tuhan bersinggasana. Kedua alam Pawongan, alam manusia dimana manusia melangsungkan hidupnya pada dimensi jasmani maupun rohaninya. Alam ketiga adalah alam Pelemahan, alam semesta raya di bawah derajat manusia, seperti dunia tumbuhan, binatang, atau pendek kata merupakan lingkungan hidup.
Terselenggaranya keselarasan dan keharmonisan hidup manusia sebenarnya mutlak merupakan keselarasan dari ketiga dimensi alam tersebut. Manusia harus taat dan patuh terhadap aturan dan hukum alam yang telah digariskan kepadanya melalui ajaran agama yang telah diturunkan oleh Tuhan. Agama berasal dari bahasa Sansekerta a-gama, a berarti tidak dan gama berarti kacau. Jadi agama mempunyai makna sebagai instrumen atau metodologi untuk mengatur segala segi kehidupan manusia agar tidak terjadi kekacauan dalam kehidupan dan sebaliknya keselarasan, ketentraman dan kedamaian hidup dapat dicapai.
Dilanggarnya norma dan aturan agama yang telah digariskan Tuhan akan berakibat terjadinya degradasi moral manusia yang akan menjadikan manusia menurutkan hawa nafsu untuk memenuhi segala hasrat hidupnya tanpa memperdulikan kaidah norma hidup, sehingga akan menimbulkan berbagai masalah sosial dan lingkungan hidup. Lingkungan hidup akan dieksploitasi dengan semena-mena tanpa memperhitungkan tata kelola lingkungan sehingga terjadi kemerosotan daya dukung lingkungan terhadap manusia, dan akibatnya akan timbul bencana dimana-mana sebagai balas dendam alam terhadap manusia